Cuti Nge-Blog Karena Operasi

Sudah dua minggu lebih saya tidak nge-blog. Banyak kunjungan dan pesan-pesan dari para sobat blogger lain yang belum saya balas. Saya ucapkan maaf yang sebesar-besarnya kepada sobat blogger. Ketujuh blog saya tertinggal begitu saja (terbengkalai) tanpa adanya posting baru.

Perlu sobat ketahui, saya sekarang diopname di Rumah Sakit Muhammad Husin Palembang. Hari ini sudah memasuki hari yang ke-16. Hari-hari yang berat harus saya lalui demi kesembuhan. Saya menjalani operasi tulang belakang karena selama ini saya mengalami kesulitan berjalan. Sebelum opname, saya telah menjalani beberapa pemeriksaan, yaitu pemeriksaan rontgen, CT Scan, hingga MRI (Magnetic Resonance Imaging). Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter ahli bedah ortopedi melihat adanya syaraf yang terjepit dan ia menyarankan agar saya menjalani operasi. Menurutnya, masih ada harapan untuk sembuh dan bisa berjalan lagi.

Bagian yang dioperasi

Karena harapan untuk sembuh inilah yang menyebabkan saya mengikuti anjuran dokter untuk menjalani operasi yang tergolong operasi besar. Betapa tidak… Operasi ini memakan waktu 6 jam lebih dan setelahnya saya harus menginap terlebih dahulu di ruang ICU (Intensive Care Unit). Lima kantong darah (1500 cc) dibutuhkan untuk transfusi. Sudah tidak terhitung lagi berapa banyak cairan infus dan suntikan yang masuk ke dalam aliran darah saya. Kadang terasa begitu perih.

Saya dan ibu yang selalu setia mendampingi saya dalam suka dan duka

Masa-masa sulit pascaoperasi saya lalui dengan tekad untuk sembuh. Tapi apa yang terjadi??? Setelah operasi kondisi saya bukannya membaik, tetapi justru menjadi lebih buruk. Kedua kaki saya yang sebelum operasi masih bisa merasakan sentuhan kini justru menjadi mati rasa. Saya tidak tahu pasti sampai kapan hal ini akan terjadi. Pengorbanan berupa usaha, tenaga, dan finansial nampaknya belum membuahkan hasil. Biaya medis yang begitu tinggi turut mempersulit kondisi saya. Untuk biaya pemeriksaan sebelum operasi, biaya pelaksanaan operasi, biaya alat, biaya perawatan, obat, dan lain-lain, kalau dihitung-hitung sudah mencapai sekitar 50 jutaan. Dan ini belum berakhir….!!! Kadang terlintas juga dalam pikiran saya untuk mencari sponsor penyandang dana. Tapi apa memang ada ya lembaga independen yang mau berbaik hati membantu biaya pengobatan saya? Ah… sudahlah… Tidak usah mimpi!

Kepada sobat blogger sekalian…. Saya mohon doanya. (Maaf kalau postingan ini agak kacau-balau. Maklum saya mengetik di atas ranjang rumah sakit dengan tubuh yang masih terasa perih. Namun keinginan untuk nge-blog lagi begitu kuat.)