Henson & His Works

Friday, December 19, 2008

Sekilas tentang Dunia Penulisan Buku (Bagian 2)

Apakah menjadi penulis itu harus punya bakat? Tidak juga. Kalau punya bakat menulis, proses tulis-menulis akan menjadi lebih lancar. Tapi itu tidaklah berarti bahwa profesi penulis tertutup bagi mereka yang tidak mempunyai bakat. Kemampuan di bidang tulis-menulis bisa dipelajari dan dikembangkan selama kita memiliki kemauan yang keras, tekun, dan mau berlatih tanpa kenal lelah.

Terus terang, pada awal terjun di dunia tulis-menulis pada 1993, saya tidak memiliki bakat menulis. Saya sering merasa kesulitan dalam mengungkapkan gagasan-gagasan atau pikiran-pikiran saya. Namun, saya terus berusaha belajar, membaca berbagai buku, membaca dan mengamati tulisan-tulisan para penulis lain, serta berlatih menulis. Akhirnya, saya pun berhasil mewujudkan keinginan saya untuk menjadi seorang penulis. Selama tahun 1993-2000 artikel, puisi dan cerpen saya berhasil dimuat di beberapa majalah dan surat kabar di Indonesia. Namun, sejak tahun 2000, saya merasa jenuh dan mulai berpikir untuk mencapai yang lebih tinggi lagi, yaitu menjadi penulis buku. Bisakah?

Ternyata, dengan kerja keras, cita-cita untuk menjadi seorang penulis buku pun tercapai (Untuk cerita yang lebih lengkap, silahkan baca artikel perdana saya di blog ini) Tahun 2002 buku pertama saya berhasil diterbitkan oleh sebuah penerbit di Solo. Hinggi kini (2008) sudah tujuh buku yang diterbitkan. Buku-buku tersebut diterbitkan oleh penerbit-penerbit di Jakarta, Bandung, Malang, dan Surabaya. Mudah-mudahan karya-karya selanjutnya akan segera menyusul. Betapa bahagianya saat menemukan buku-buku saya terpajang di toko-toko buku terkenal.


1 comment:

sadeng-online said...

Iya juga mas hen... LKH yang ngarang Novel berseri GAJAHMADA saja bilang, yang penting disiplin 10 halaman perhari kan lumayan... ya nggak...?