Kata esok dan besok adalah dua kata yang sering dipertukarkan pemakaiannya. Namun, pada contoh berikut keduanya tidak dapat dipakai saling bergantian.
- Esok lusa (bukan: besok lusa) kita perbaiki jalan hidup ini agar menjadi lebih baik.
- Kita jelang hari esok (bukan: hari besok) yang lebih baik dengan kerja keras dan budi luhur.
Esok lusa dan hari esok pada contoh di atas berarti 'saat yang akan datang' atau 'masa depan', sedangkan besok lusa, alih-alih lusa, berarti 'dua hari sesudah hari ini' dan hari besok, alih-alih besok, berarti 'hari sesudah hari ini'.
Pada contoh berikut pun keduanya tidak dapat digunakan saling bergantian.
- "Kapan Anda berangkat?" Besok. (bukan esok).
- Ia datang besok pagi (bukan esok pagi).
Pada contoh berikut ini kata mengesokkan dan membesokkan dapat dipakai bergantian.
Jangan mengesokkan/membesokkan pekerjaan hari ini.
Kata mengesokkan dan membesokkan keduanya dapat digunakan pada kalimat di atas, masing-masing dengan makna 'menangguhkan sampai esok' atau 'menangguhkan sampai waktu yang akan datang' dan 'menangguhkan sampai besok' atau 'menangguhkan sampai satu hari kemudian'.
Sumber: Lembar Komunikasi Nomor 1/XIV/2002
No comments:
Post a Comment